Thursday, June 28, 2018

Laporan Wawancara Mie Ayam dan Bakso Putra


LAPORAN WAWANCARA
WARUNG MIE AYAM DAN BAKSO PUTRA



KELOMPOK 5
DOSEN PEMBIMBING       :Dr. H. Zainal  Berlian, SH, MM, DBA.
ANGGOTA                            :1. Faizal (1720603091)
                                                  2. Fitri Yuliana (1720603098)
                                                  3. Lailatul Badi’ah (1720603112)
                                                  4. Muhammad Faidol Adha (1720603122)
                                               
PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2018




PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Wawancara
            Indonesia merupakan negara yang agraris. Mata pencaharian penduduknya selain bertani dan melaut adalah berdagang. Di Indonesia berdagang merupakan salah satu mata pencaharian yang paling banyak diminati dan jumlah pedagang di Indonesia tergolong cukup banyak dan barang dagangannya pun beranekaragam. Dalam ajaram agama Islam berdagang sangat diperbolehkan tetapi dengan syarat-syarat atau aturan-aturan tertentu yang sesuai dengan syariat Islam.
            Tetapi, meskipun di Indonesia terdapat banyak sekali pedagang, namun pedagang yang berhasil/sukses dan mampu melewati masa-masa sulit dalam berdagang jumlahnya tidak lah banyak. Banyak yang tidak mampu melewati masa-masa sulit tersebut dan akhirnya bangkrut.

B.      Rumusan Masalah
1.   Mengetahui kunci menjadi seorang pengusaha yang sukses.
2.   Mengetahui lebih dalam tentang kehidupan narasumber.
3.   Memperoleh informasi langsung dari narasumber.
4.   Memenuhi tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Kewirausahaan.

C.      Topik Wawancara
       Topik kegiatan wawancara ini adalah Usaha Penjualan Bakso dan Mie Ayam.

D.      Waktu dan Tempat Wawancara
             Kegiatan wawancara ini dilaksanakan pada:
             Hari/tanggal        : Selasa/ 29 Mei 2018
             Pukul                   : 09.00 WIB – selesai
             Tempat                : Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang




HASIL WAWANCARA

A.      Narasumber

Nama                               : Sri Bimo Laut
Tempat, tanggal lahir      : Palembang, 23 Februari 1973
Alamat Rumah                : Jl. Kebun Bunga KM.9 No.1447 RT 13/04 Sukarami,
  Palembang
Alamat Usaha                  : RS Mohammad Hoesin Palembang
Pekerjaan                         : Wirausaha
Nama Istri                        : Lia
Nama Anak                      : 1. Jefico Guntur Pamungkas
                                           2. Fania Putri Bilia
                                           3. Natasya Bifalipa
No. HP                             : 081367442525
Agama                             : Islam

B.      Pewawancara
Wawancara ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari:
Pewawancara       : Faizal / 1720603091
Pencatat               : 1. Lailatul Badi’ah / 1720603112
                                     2. Fitri Yuliana / 1720603098
Dokumentasi       : Muhammad Faidol Adha / 1720603122

C.      Sejarah Mie Ayam dan Bakso Putra

1.   Awal Berdiri
     Warung bakso ini didirikan pada tahun 2016. Warung ini didirikan oleh sepasang suami istri yang bernama Sri Bimo Laut atau yang akrab dipanggil Laut bersama sang istri yang bernama Lia. Awal mereka mendirikan bakso ini karena hobi mereka sekeluarga yang suka makan bakso, lalu lama kelamaan bapak Laut mempunyai ide untuk mempelajari cara pembuatan bakso dan akhirnya pada tahun 2016 beliau memutuskan membuka usaha bakso sendiri di Rumah Sakit Mohammad Hoesin dengan modal sebesar 220 juta yang telah mereka kumpulkan sejak lama.Beliau memutuskan membangun warung bakso tersebut di sebelah CFC dan diberi nama Mie Ayam dan Bakso Putra, nama Putra sendiri diambil dari nama panggilan anaknya karena rata-rata usaha yang beliau miliki memakai nama anak-anaknya. Tidak hanya bakso Putra yang dimiliki bapak Laut tetapi juga Natasya Snack Shop di bandar udara Sultan Mahmud Badaruddin II yang dikelola oleh istrinya yaitu ibu Lia dan untuk saat ini beliau sedang mengajukan permohonan di berbagai tempat untuk membuka cabang warung bakso Putra, salah satunya di kampus UIN Raden Fatah Palembang.

2.   Modal awal sampai sekarang
     Bapak Laut untuk pertama kali berjualan bakso mengeluarkan modal sebesar 220 juta untuk menyewa tanah dan membuat bangunannya sendiri di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang.

3.   Perkembangan Usaha
    Sampai saat ini, mereka mendapatkan keuntungan kotor perharinya sebesar 3 juta rupiah. Pekerja di warung ini ada 6 orang, yaitu 1 seorang kasir, 2 waiters, 2 koki dan 1 cleaning services.

D.      Kendala dan Kerugian dalam Berusaha
Menurut hasil wawancara kami, kendala yang dialami tidak terlalu banyak yaitu hanya sebatas bahan baku yang terkadang naik sementara harga jual tetap.Untuk kerugian, beliau mengatakan “Alhamdullilah sampai saat ini tidak pernah mengalami kerugian.”

E.      Transkrip Hasil Wawancara
Pewawancara (P):
Assalamu’alaikum wr.wb. Selamat siang pak, kami mahasiswa dari UIN Raden Fatah Palembang mau izin meminta waktunya sebentar untuk diwawancarai guna memenuhi tugas dari mata kuliah Kewirausahaan.

Narasumber (N):
Wa’alaikumsalam wr.wb. Boleh dek, silahkan.

P: Alhamdullilah. Kami mulai pertanyaannya ya, Pak. Boleh tau nama bapak selaku pemilik warung ini?

N: Nama saya, Sri Bimo Laut. Panggil saja Laut.

P: Tempat tanggal lahir bapak?

N: Saya lahir di Palembang pada tanggal 23 Februari 1973.

P: Apakah bapak sudah menikah?

N: Alhamdullilah, sudah.

P: Kalau boleh tau siapa nama istri bapak dan berapa anak bapak?

N: Nama istri saya Lia, anak saya ada tiga. Yang pertama namanya Jefico Guntur Pamungkas, dipanggil Putra. Yang kedua namanya Fania Putri Bilia, dipanggil wedok, dan yang ketiga namanya Natasya Bifalipa, dipanggil gadis.

P: Sudah berapa lama bakso ini didirikan, Pak?

N: Wah, baru sekitar 3 tahunan dek.

P: Apa pendapatan yang dihasilkan cukup untuk kehidupan sehari-hari keluarga, terutama membiayai anak sekolah?

N: Alhamdullilah cukup, dek.

P: Lalu, selain bisa memenuhi kehidupan sehari-hari dan membiayai anak sekolah, apa saja aset yang didapatkan selama berjualan bakso ini?

N: Untuk saat ini aset yang kita dapatkan dari jualan bakso itu sendiri, yaitu kita bisa membangun tempat disini walaupun dengan tanah sewa.

P: Kalau boleh tahu, berapa pendapatan yang dihasilkan setiap hari?

N: Untuk pendapatan kotornya sekitar 3 juta per hari.

P: Kenapa bapak terpikirkan untuk berwirausaha? Khususnya menjadi pengusaha bakso?

N: Karena dengan berwirausaha kita bisa mendapatkan uang lebih banyak daripada kerja kantoran yang gajinya tetap, dan bakso ini didirikan awalnya karena kita sekeluarga hobi makan bakso. Lalu, bapak pikir kenapa tidak membuka usaha bakso saja agar setiap ingin makan bakso langsung bawa dari warung.

P: Jadi berawal dari hobi makan bakso pak? Lalu, apakah bapak mempunyai usaha lain?

N: Iya dek. Alhamdullilah punya.

P: Usaha apa pak?

N: Usaha kita bergerak di bidang kuliner dek, salah satunya Natasya Snack Shop di bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang

P: Apa saja rintangan ketika berjualan bakso, Pak? Terutama pada saat bulan Ramadhan seperti ini?
N: Rintangan pada saat bulan Ramadhan yaitu terjadi kenaikan harga bahan-bahan sementara harga jual tetap.

P: Apakah bapak pernah mengalami kerugian?

N: Alhamdullilah tidak pernah. Paling yang membuat rugi itu ketika harga bahan-bahan mengalami kenaikan.

P: Bagaimana cara bapak untuk mengatasi rintangan dan kerugian tersebut?

N: Cara mengatasi rintangan itu ya pada saat harga stabil kami menstock bahan-bahan yang dibutuhkan sehingga dapat mengurangi kerugian pada saat harga bahan melambung naik.

P: Lalu, bagaimana cara bapak mempertahankan kualitas bakso yang dijual?

N: Kami membuat produk ini tidak mengenakan pengawet, penyedap, dan pengenyal.

P: Berapa jumlah karyawan yang bekerja disini, Pak? Di posisi apa saja?

N: Jumlah karyawan disini ada 6 orang, yaitu 1 sebagai cashier, 2 orang waiters, 2 orang chef, dan 1 cleaning services.

P: Biasanya dimulai jam berapa warung bakso dibuka?

N: Setiap hari senin-sabtu jam 7 pagi sampai 6 sore, tanggal merah dan hari libur kita libur.

P: Apa saja yang dijual disini selain bakso, Pak?

N: Mie ayam, dek. Tapi 2 bulan terakhir kita menjual nasi soto ayam karena adanya permintaan dari para konsumen.

P: Berapa banyak bahan yang dibutuhkan untuk menjual bakso, mie ayam dan nasi soto dalam sehari?

N: Bahan yang dibutuhkan yaitu daging 3 kg, mie putih bijak dan mie kuning burung dara 1 pack, ayam 10 kg, kubis, serta bumbu untuk membuat kuah soto.

P: Berapa harga bakso, mie ayam dan nasi soto tersebut?

N: Baksonya 20 ribu. Untuk harga mie ayam biasa yaitu 15 ribu rupiah dan mie ayam ditambah kuah bakso harganya 18 ribu rupiah, dan nasi soto 23 ribu rupiah.

P: Kenapa bapak memilih jualan di rumah sakit, apakah ada target tertentu?

N: Karena menurut saya, rumah sakit penuh dengan pengunjung dan para petugas seperti dokter, perawat dan sebagainya. Mereka pasti membutuhkan makanan yang higienis jadi kami membuka usahanya disini.

P: Apa makna dibalik nama “Mie Ayam dan Bakso Putra” itu sendiri?

N: Mie ayam dan bakso itu makanan yang kami jual dan Putra itu berasal dari nama anak saya.

P: Dan yang terakhir. Apakah bapak berencana membuka cabang baru?

N: Inshaa Allah, baru-baru ini saya sedang mengajukan permohonan di berbagai tempat, salah satunya di kampus UIN Raden Fatah tempat kalian kuliah. Mohon doa nya semoga permohonan kami untuk membuka cabang baru terlaksanakan.

P: Wah begitu ya pak, aamiin semoga warung ini bisa membuka cabang baru ya, Pak.

N: Aamiin, terimakasih dek.

P: Wah, kami yang berterimakasih pak atas waktu yang bapak berikan dan telah bersedia untuk diwawancarai. Maafkan kalau dalam bertanya kami kurang sopan. Semoga bapak dan keluarga selalu diberikan kesehatan dan usahanya lancar.

N: Aamiin. Terimakasih kembali, dek.

P: Kalau begitu kami pamit pulang, Pak. Assalamualaikum.

N: Waalaikumsalam wr.wb




PENUTUP

Kesimpulan

Dengan keadaan perekonomian di Indonesia sekarang ini, tentunya diperlukan keterampilan – keterampilan bagi setiap masyarakat agar tidak tertinggal. Terutama keterampilan dalam bidang kewirausahaan, karena saat ini sangat dibutuhkan oleh lapangan pekerjaan.

Salah satunya adalah warung Mie Ayam dan Bakso Putra ini. Bapak Sri Bimo Laut yang kerap disapa Laut sudah bergelut dalam bidang ini, dan tak perlu ditanya, dengan pengalaman – pengalaman yang sudah dihadapi sejak berdirinya warung  tersebut hingga sekarang, beliau sudah ahli dalam bidang ini. Walaupun masih ditemukan kendala – kendala dalam setiap prosesnya, namun dengankeahliannyabeliaubisamengatasinyadengansigap.

Saran
     Menurut kami, industri Mie Ayam dan Bakso Putra yang didirikan sejak tahun 2016 yang dipimpin oleh Bapak Laut saat ini cukup lancar usahanya. Kendala-kendala yang dialami perlu untuk di siapkan solusi nya agar usaha ini bisa berjalan lancar.




DOKUMENTASI

(a)   Tampak Depan Warung

(b)  Tempat Cashier

     (c)   Proses Pemasakan Bakso

      (d)  Proses Pemasakan Mie Ayam

    (e)  Tampak Dalam Ruangan

(f) Tim Kelompok 5




No comments:

Post a Comment