Thursday, June 28, 2018

LAPORAN WAWANCARA
KATERING HIKMAH
KELOMPOK 9
        DOSEN PEMBIMBING : Dr. H. Zainal  Berlian, SH, MM, DBA
 ANGGOTA
1.Hikmah Rosada (1720603101)
 2. Lutfi Suryanda (1720603114)
3. Merlin Claras Setiyati (1720603121)
 4. Nabila Amyrtha Putri (1720603128)



PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2018



PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Wawancara
Indonesia dengan jumlah penduduk hampir 250.000.000 jiwa ternyata masih belum mampu mensejahterkan penduduknya. Masih banyak orang-orang yang menjadi penggangguran karena kurangnya lapangan pekerjaan.
Tetapi banyak juga yang memilih untuk tidak menyerah dan memilih untuk membuka usaha sendiri sehingga dapat membuka peluang lapangan pekerjaan.
B. Tujuan Wawancara
1. Mengetahui kunci menjadi seorang pengusaha yang sukses.
2. Mengetahui lebih dalam tentang kehidupan narasumber.
3. Memperoleh informasi langsung dari narasumber.
4. Memenuhi tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Kewirausahaan.

C. Topik Wawancara
Topik kegiatan wawancara ini adalah Usaha Katering Hikmah
D. Waktu dan Tempat Wawancara
Kegiatan wawancara ini dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Senin / 21 Mei 2018
Pukul : 12:00 WIB - Selesai
Tempat : Jl Barito blok e no 276






HASIL WAWANCARA

A. Narasumber


Nama : Adi Sarno
Tempat, tanggal lahir : Kebumen, 02 maret 1969
Alamat Rumah : Jl. Siaran lrg printis 1 no 88 Rt 55 Rw 14 kel lebung gajah     kecamatan sematang boring, palembang
Alamat Usaha : Jl Barito blok e no 276
Pekerjaan : Wirausaha
Nama Istri : Ngatiyem
Nama Anak : 1. Hikmah Rosada
  2. Muhammad Solihin
 3. Annisa Nur Hikmah
No. HP : 082176250544
Agama : Islam

B. Pewawancara
Wawancara ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari:
Pewawancara : Nabila Amyrtha Putri / 1720603128
Pencatat : 1. Hikmah Rosada / 1720603101
 2. Merlin Claras Setiyati / 1720603121
Dokumentasi : Lutfi Suryanda / 1720603114
C. Sejarah Katering Hikmah

1. Awal Berdiri
Catering hikmah berdiri sejak tahun 1998, usaha ini bermula dari istri bapak adi yang sangat pandai dalam memasak dan sejak saat itu bapak adi dan istri memutuskan untuk membuka usaha catering dengan modal Rp 200.000. mereka membuka usahanya dengan modal yang kecil dan memulai usaha di sebuah kontrakan yang kecil.
Mereka memutuskan untuk membuka usaha di perumnas sako Palembang dan ketering tersebut diberi nama Katering Hikmah yang diambil dari nama anaknya yang pertama .
2. Modal awal sampai sekarang
Bapak Adi untuk memulai usahanya dengan modal Rp 200.000 dan sekarang untuk memenuhi pesanan pelanggan pak Adi bisa berbelanja dengan pengeluaran kurang lebih 5jt/hari tergantung dengan jumlah pesanan dari pelanggan.
3. Perkembangan Usaha
Sampai saat ini, pak Adi mendapatkan keuntungan kurang lebih 60jt dalam sebulan. Jumlah pekerja di catering ada 80 orang, yaitu 40 koki, 2 sopir, 25 cleaning services, 5 tukang belanja, 8 tukang antar pesanan.
D. Kendala dan Kerugian dalam Berusaha
      Menurut hasil wawancara kami, kendala yang dialami oleh pak Adi pada saat memulai usaha yaitu sedikitnya teman dalam berbisnis sehingga tidak banyak orang yang tau tentang catering hikmah, dan pada saat harga bahan baku naik sementara harga jual yang tetap.
     Untuk kerugian yang dialami hanya sebatas bahan-bahan yang dibeli membusuk.
E. Transkrip Hasil Wawancara
Pewawancara :selamat siang pak, kami dari mahasiswa S1 Perbankan Syariah ingin melakukan wawancara dengan bapak mengenai usaha catering yang bapak jalankan. Bolehkah kami meminta waktu bapak sebentar?
Narasumber  :ohiya, tentu saja boleh.
Pewawancara  : sejak kapan bapak memulai usaha catering bapak?
Narasumber  : bapak memulai usaha catering sejak tahun 1998 sampai sekarang.
Pewawancara  : makanan apa saja yang bapak sajikan kepada pelanggan?
Narasumber :kami mensajikan makanan mulai dari makanan ringan dan makanan berat seperti pesanan prasmanan dan nasi kotak hingga makanan yang diinginkan oleh pelanggan.
Pewawancara :mengapa bapak lebih memilih membuka usaha catering dibandingkan usaha lainnya?
Narasumber :bapak membuka usaha catering ini sesuai dengan keinginan bapak sendiri karena hobby bapak memasak dan begitu juga istri bapak yang pitar memasak, karena itulah kami memilih untuk membuka usaha catering.
Pewawancara :bagaimana upaya bapak agar usaha bapak semakin berkembang dan dapat bersaing dengan usaha-usaha catering lainnya?
Narasumber :upaya bapak agar usaha bapak berkembang dan dapat bersaing dengan ketering lain ialah dengan menjaga dan terus mempertahankan cita rasa yang ada sehingga pelanggan tetap tertarik dengan makanan yang kami sajikan dan agar pelanggan tidak kecewa dengan masakan kami.
Pewawancara : bagaimana respon dari konsumen kepada produk bapak?
Narasumber : awalnya konsumen merespon bahwa masakan kami lumayan enak sehingga kami berupaya agar konsumen lebih tertarik dengan masakan kami sehingga usaha kami dapat berjalan dengan lancar.
Pewawancara  : siapa saja yang mengelola usaha bapak?
Narasumber :dalam usaha yang sedang saya jalani ini saya dibantu oleh ibu angkat saya yang bernama Hj Hasna beliau adalah pemilik catering hikmah dan saya sebagai pengelola catering tersebut sehingga usaha ini dapat berjalan sukses sampai sekarang.
Pewawancara :dari mana modal yang bapak dapatkan? Apakah modal tersebut berasal dari pinjaman?
Narasumber :dalam menjalani usaha ketering ini modal awal kami berasal dari hasil tabungan kami sendiri untuk merintis memulainya usaha tersebut dengan modal awal Rp 200.000 kami memulai usaha ini.
Pewawancara : berapa kira-kira pendapatan bapak per bulan?
Narasumber :pendapatan kami tergantung pada pesanan  konsumen, apabila ada pesanan dari prasmanan misalnya Pt Indofood memesan 2000 pesanan per minggu. 1 porsi makanan tersebut kami jual dari harga Rp 25.000-30.000. jadi pendapatan kami tergantung dari konsumen
Pewawancara :pesan-pesan apa yang ingin bapak sampaikan kepada orang yang ingin membuka usaha seperti bapak?
Narasumber :buatlah usaha yang kita jalani itu dengan cara yang halal, memulai usaha dari nol, jalani dan syukuri dengan yng kita miliki, jangan pernah takut untuk memulai dan gagal. Kunci keberhasilan adalah kejujuran, dan jangan lupa berdoa agar usaha yang kita jalani tetap lancar dan tidak mengecewakan pelanggn dengan usaha yang kita jalani.








PENUTUP

Kesimpulan
Banyaknya masyarakat Indonesia tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan sehingga kita harus membuka usaha sendiri agar kita dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Salah satunya adalah Katering Hikmah. Bapak Adi membuka usaha dengan bermodalkan keahlian istrinya yang ahli dalam memasak, walaupun banyak kendala yang dihadapinya, namun hal tersebut dapat diatasinya dengan baik.









DOKUMENTASI


(a) bagian depan katering


(b)Bagian dapur

(c)proses pembuatan takjil

(d)bagian belakang catering

(e)proses wawancara


LAPORAN HASIL WAWANCARA OWNER “MARTABAK YAI’’


                      
Kegiatan Wawancara ini dilakukan pada:
Hari/tanggal      : Selasa, 01 Mei 2018 
Pukul                 : 16.00 WIB
Tempat              : Martabak Yai (Jln.Amfibi No DI, Sekip Ujung, Palembang)
Pewawancara      : 


  • Febrian Wicaksana : 1720603095
     • Febya Pratiwi : 1720603096
    • Icie Swandinie : 1720603103
  • Muhammad Attala Dirk : 1720603123
 • Nur Rahmawati : 1720603134

Narasumber             : Pak Wahyu Hadi Perdana

Tujuan wawancara : Untuk Mengetahui Sejarah berdirinya Usaha “Martabak Yai”


A. Biodata Narasumber  


 

Nama Lengkap             : Wahyu Hadi Perdana
Tempat,Tanggal Lahir : Palembang, 30 November 1987
Pendidikan terakhir      : SI Ekonomi Islam (Universitas Negeri Raden Fatah PLG)
Alamat                          : Komp. Griya Sukajadi Permai 2 Blok M1 No 9 Rt 18, Sumsel      
No. Hp                          : 0821 8685 6614
Pekerjaan                      : BUMN




B. Sejarah Awal Berdirinya Martabak Yai



Kedai Martabak Yai yang lagi hits di kota Palembang ini mulai berdiri pada bulan Mei tahun 2017, jadi usianya baru satu tahun. Inspirasi Pak Wahyu untuk membuka usaha ini sebenarnya ada pada tahun 2016, akan tetapi baru terealisasikan pada tahun 2017 dikarenakan persiapan untuk memulai bisnisnya yang lama dan sibuk bekerja sebagai pegawai BUMN. Pada dasarnya Pak Wahyu ini memang senang berbisnis, dan dia sudah mulai berbisnis sejak kuliah walaupun hanya sekedar usaha kecil-kecilan. Pak Wahyu memilih untuk berbisnis martabak ini dikarenakan dia melihat peluang, martabak yang selama ini hanya dinilai sebagai jajanan pinggir jalan, tradisional, dan turun temurun kenapa tidak dimodifikasi menjadi jajanan yang berkelas, berkelas mulai dari varian, tampilan, dan packagingnya. Martabak Yai ini sering kami sebut dengan martabak kekinian. Sebenarnya martabak ini bukan martabak kekinian pertama yang ada di Palembang, ada satu pendahulunya yaitu martabak Kapten, bedanya adalah martabak Kapten ini hanya menyajikan varian martabak manis saja. Martabak Kapten ini juga menjadi pelopor bagi Pak Wahyu untuk berbisnis martabak, lain hal nya dengan Martabak Kapten disini Kedai Martabak Yai tidak hanya menyajikan martabak manis akan tetapi juga menyajikan martabak telor, malahan ada menu baru lagi yakni martabak krispi yang belum ada di Palembang sebelumnya. Meskipun usaha martabak ini bukan yang pertama di Palembang, tapi Pak Wahyu melihat ada peluang yang besar, itulah yang menjadi inspirasi untuk membuat martabak kekinian, martabak jajanan tradisional yang dikemas dengan packaging dan konsep yang lebih menarik.


TRANSKIP HASIL WAWANCARA

1. (Pewawancara) :   Apa yang menjadi inspirasi bapak untuk membuka kedai martabak yai ini ? 
(Narasumber)  :  Jadi martabak yai ini mulai berjualan itu dari bulan mei 2017 kemarin, Jadi baru 1 tahun berdiri,  sebenarnya inspirasi saya buat usaha pada dasarnya saya memang suka dengan dunia usaha walaupun menjalankan dengan dua peran yang pertama mengelola martabak yai dan  yang kedua menjadi karyawan di BUMN. Inspirasi ini muncul pada tahun 2016 dan baru dijalankan pada tahun 2017, persiapannya yang lama karna membuka usaha dengan sambilan bekerja, saya menemukan inspirasi buat usaha martabak karena peluang untuk membuat usaha ini cukup besar.  Meskipun usaha martabak ini bukan yang pertama di Palembang, tapi saya melihat ada peluang yang besar, itulah yang menjadi inspirasi saya untuk membuat martabak kekinian, martabak jajanan tradisional yang dikemas dengan packaging dan konsep yang lebih menarik. Untuk masalah nama saya mendapat insirasi dari salah satu restoran yang ada di indonesia yaitu “kakek, nenek’’ lalu kemudian saya menuangkannya dalam bentuk usaha martabak ini yang dikenal dengan sebutan Martabak Yai. Kata Yai sendiri ialah sebutan kakek dalam bahasa Palembang. 

2. (Pewawancara)      :  Bagaimana cara bapak dalam menghadapi kendala saat berbisnis? 

(Narasumber) :  Yang pertama, jika kita ingin memulai usaha kita harus memikirkan usaha apa yang akan kita jalankan dengan konsisten baik itu dari sisi produk maupun kemasan. Ada beberapa hambatan yang sering kali menjadi kendala dalam menjalankan usaha ini seperti pembuatan produk itu sendiri yang dimana kita harus inovatif  dalam membuat produk yang tentunya berbeda dari yang lain . Selain itu SDM, juga menjadi kendala bagi kami karena Sumber Daya Manusia yang berketermapilan dalam bidang pembuatan martabak ini karena dalam membuat martabak ini dibutuhkan keahlian yang ekstra dan harus sabar jika tidak maka produknya akan gagal .

3. (Pewawancara)   : Sebelum bapak memulai bisnis martabak ini, adakah bapak kepikiran untuk memulai bisnis yang lain ?

(Narasumber) : Ada, ada beberapa opsi waktu itu untuk buka usaha, yang terakhir ini bisnis martabak dan kepikiran beberapa konsep juga waktu itu dari usaha kuliner sampe usaha-usaha yang lainnya.

4. (Pewawancara) : Bagaimana cara bapak memasarkan martabak yai dengan persaingan yang sangat ketat?

(Narasumber) : Bagaimana cara bapak memasarkan martabak yai dengan persaingan yang sangat ketat?
Kalau untuk zaman sekarang ini pemasaran itu tidak hanya cukup dengan mengggunakan iklan koran, bagi-bagi brosur seperti dulu. Target kita gak akan sampai jika  menggunakan metode yang seperti ini. Sekarang zamannya media sosial, seperti instagram dan media sosial yang lainnya, yang kita utamakan untuk memasarkan produk ini ialah melalui media sosial. Karena, tidak dapat dipungkiri bahwa generasi muda zaman sekarang lebih banyak mengetahui  informasi melalui media sosial sehingga ini menjadi langkah pertama kita dalam memasarkan produk. Awalnya kita cari followers dulu , ketika ada folllower otomatis mereka akan melihat apa yang kita post. Nah itu yang bisa membuat orang tertarik dan mengenal produk kita. Kemudian kita juga pake layanan grab food dan go food. Dan bisa juga kita pakai cara endorse para selebgram.

5. (Pewawancara) :    Kira-kira berapa Omset per bulan Usaha ini pak ?

(Narasumber) :    Minimal dalam sehari 1 juta 

6. (Pewawancara) : Apakah Bapak kedepannya mempunyai rencana untuk membuka cabang dan memperluas pemasaran ? 

(Narasumber) : Kalau dikatakan usaha saya ini mau buka cabang jawabannya iya, harusnya target saya waktu itu paling tidak akhir tahun 2017 sudah bisa punya cabang, tapi berhubung karena ada kendala jadi targetnya ialah akhir tahun ini 2018. Selain itu, di tahun 2018 ini saya juga punya target lainnya yaitu ingin membuka usaha untuk bermitra.  

7. (Pewawancara) :  Apa saran dari Bapak untuk generasi muda yang ingin berwirausaha?

(Narasumber) :   Yang pertama ketika kita akan memilih usaha harus berani berbeda dari orang lain , jangan ikut-ikutan usaha orang lain, seperti contoh saya dulu pernah jualan jus tapi masih sepi, lama kelamaan banyak sekali orang yang jualan jus, jadi tutup nih , trus ada dulu yang jual bubble gum sekarang juga udah mulai sepi, muncul lagi cappucino cincau, dimana-mana ada cappucino cincau, dan sekarang jamannya ada es kepal milo yang hampir  tiap dijalan ada . Jadi usahakan untuk memilih usaha yang tidak mudah ditiru oleh pesaing. Kita harus mempunyai jati diri atau ciri khas tersendiri agar tidak mudah ditiru oleh orang lain. Dan kalau kita sampai membuat produk jualan yang mudah ditiru oleh orang lain otomatis orang lain akan membuat yang sama seperti produk kita, bahkan bisa jadi lebih enak dari produk kita. Yang kedua jangan takut untuk tidak mempunyai modal karena modal terbesar adalah niat jika ada niat dan kemauan maka modal yang lainnya juga akan mengikuti contohnya dizaman sekarang banyak usaha masyarakat dalam memberikan pinjaman atau kita bisa menawarkan produk kita kepada orang-orang pemilik modal yang nantinya mau bekerja sama dengan kita. 

BERIKUT TRANSKIP KEGIATAN WAWANCARA ‘’MARTABAK YAI"



Ini adalah foto tempat Martabak Yai tampak dari depan
                                    




Ini logo yang menjadi ciri khas Martabak Yai  
  


 Ini Kemasan dari Produk  Martabak Yai



Berikut adalah beberapa proses pembuatan Martabak Yai



Ini adalah menu yang disediakan oleh Martabak Yai


Beberapa Contoh dari Menu Martabak Yai :
                    
Ini adalah Martabak telor daging sapi with double ) Black Chochomelts 53K (X Cheese)




 Smoked beef mozarella ( 28 + 20 + 12 = 60K)









Laporan Wawancara Mie Ayam dan Bakso Putra


LAPORAN WAWANCARA
WARUNG MIE AYAM DAN BAKSO PUTRA



KELOMPOK 5
DOSEN PEMBIMBING       :Dr. H. Zainal  Berlian, SH, MM, DBA.
ANGGOTA                            :1. Faizal (1720603091)
                                                  2. Fitri Yuliana (1720603098)
                                                  3. Lailatul Badi’ah (1720603112)
                                                  4. Muhammad Faidol Adha (1720603122)
                                               
PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2018




PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Wawancara
            Indonesia merupakan negara yang agraris. Mata pencaharian penduduknya selain bertani dan melaut adalah berdagang. Di Indonesia berdagang merupakan salah satu mata pencaharian yang paling banyak diminati dan jumlah pedagang di Indonesia tergolong cukup banyak dan barang dagangannya pun beranekaragam. Dalam ajaram agama Islam berdagang sangat diperbolehkan tetapi dengan syarat-syarat atau aturan-aturan tertentu yang sesuai dengan syariat Islam.
            Tetapi, meskipun di Indonesia terdapat banyak sekali pedagang, namun pedagang yang berhasil/sukses dan mampu melewati masa-masa sulit dalam berdagang jumlahnya tidak lah banyak. Banyak yang tidak mampu melewati masa-masa sulit tersebut dan akhirnya bangkrut.

B.      Rumusan Masalah
1.   Mengetahui kunci menjadi seorang pengusaha yang sukses.
2.   Mengetahui lebih dalam tentang kehidupan narasumber.
3.   Memperoleh informasi langsung dari narasumber.
4.   Memenuhi tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Kewirausahaan.

C.      Topik Wawancara
       Topik kegiatan wawancara ini adalah Usaha Penjualan Bakso dan Mie Ayam.

D.      Waktu dan Tempat Wawancara
             Kegiatan wawancara ini dilaksanakan pada:
             Hari/tanggal        : Selasa/ 29 Mei 2018
             Pukul                   : 09.00 WIB – selesai
             Tempat                : Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang




HASIL WAWANCARA

A.      Narasumber

Nama                               : Sri Bimo Laut
Tempat, tanggal lahir      : Palembang, 23 Februari 1973
Alamat Rumah                : Jl. Kebun Bunga KM.9 No.1447 RT 13/04 Sukarami,
  Palembang
Alamat Usaha                  : RS Mohammad Hoesin Palembang
Pekerjaan                         : Wirausaha
Nama Istri                        : Lia
Nama Anak                      : 1. Jefico Guntur Pamungkas
                                           2. Fania Putri Bilia
                                           3. Natasya Bifalipa
No. HP                             : 081367442525
Agama                             : Islam

B.      Pewawancara
Wawancara ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari:
Pewawancara       : Faizal / 1720603091
Pencatat               : 1. Lailatul Badi’ah / 1720603112
                                     2. Fitri Yuliana / 1720603098
Dokumentasi       : Muhammad Faidol Adha / 1720603122

C.      Sejarah Mie Ayam dan Bakso Putra

1.   Awal Berdiri
     Warung bakso ini didirikan pada tahun 2016. Warung ini didirikan oleh sepasang suami istri yang bernama Sri Bimo Laut atau yang akrab dipanggil Laut bersama sang istri yang bernama Lia. Awal mereka mendirikan bakso ini karena hobi mereka sekeluarga yang suka makan bakso, lalu lama kelamaan bapak Laut mempunyai ide untuk mempelajari cara pembuatan bakso dan akhirnya pada tahun 2016 beliau memutuskan membuka usaha bakso sendiri di Rumah Sakit Mohammad Hoesin dengan modal sebesar 220 juta yang telah mereka kumpulkan sejak lama.Beliau memutuskan membangun warung bakso tersebut di sebelah CFC dan diberi nama Mie Ayam dan Bakso Putra, nama Putra sendiri diambil dari nama panggilan anaknya karena rata-rata usaha yang beliau miliki memakai nama anak-anaknya. Tidak hanya bakso Putra yang dimiliki bapak Laut tetapi juga Natasya Snack Shop di bandar udara Sultan Mahmud Badaruddin II yang dikelola oleh istrinya yaitu ibu Lia dan untuk saat ini beliau sedang mengajukan permohonan di berbagai tempat untuk membuka cabang warung bakso Putra, salah satunya di kampus UIN Raden Fatah Palembang.

2.   Modal awal sampai sekarang
     Bapak Laut untuk pertama kali berjualan bakso mengeluarkan modal sebesar 220 juta untuk menyewa tanah dan membuat bangunannya sendiri di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang.

3.   Perkembangan Usaha
    Sampai saat ini, mereka mendapatkan keuntungan kotor perharinya sebesar 3 juta rupiah. Pekerja di warung ini ada 6 orang, yaitu 1 seorang kasir, 2 waiters, 2 koki dan 1 cleaning services.

D.      Kendala dan Kerugian dalam Berusaha
Menurut hasil wawancara kami, kendala yang dialami tidak terlalu banyak yaitu hanya sebatas bahan baku yang terkadang naik sementara harga jual tetap.Untuk kerugian, beliau mengatakan “Alhamdullilah sampai saat ini tidak pernah mengalami kerugian.”

E.      Transkrip Hasil Wawancara
Pewawancara (P):
Assalamu’alaikum wr.wb. Selamat siang pak, kami mahasiswa dari UIN Raden Fatah Palembang mau izin meminta waktunya sebentar untuk diwawancarai guna memenuhi tugas dari mata kuliah Kewirausahaan.

Narasumber (N):
Wa’alaikumsalam wr.wb. Boleh dek, silahkan.

P: Alhamdullilah. Kami mulai pertanyaannya ya, Pak. Boleh tau nama bapak selaku pemilik warung ini?

N: Nama saya, Sri Bimo Laut. Panggil saja Laut.

P: Tempat tanggal lahir bapak?

N: Saya lahir di Palembang pada tanggal 23 Februari 1973.

P: Apakah bapak sudah menikah?

N: Alhamdullilah, sudah.

P: Kalau boleh tau siapa nama istri bapak dan berapa anak bapak?

N: Nama istri saya Lia, anak saya ada tiga. Yang pertama namanya Jefico Guntur Pamungkas, dipanggil Putra. Yang kedua namanya Fania Putri Bilia, dipanggil wedok, dan yang ketiga namanya Natasya Bifalipa, dipanggil gadis.

P: Sudah berapa lama bakso ini didirikan, Pak?

N: Wah, baru sekitar 3 tahunan dek.

P: Apa pendapatan yang dihasilkan cukup untuk kehidupan sehari-hari keluarga, terutama membiayai anak sekolah?

N: Alhamdullilah cukup, dek.

P: Lalu, selain bisa memenuhi kehidupan sehari-hari dan membiayai anak sekolah, apa saja aset yang didapatkan selama berjualan bakso ini?

N: Untuk saat ini aset yang kita dapatkan dari jualan bakso itu sendiri, yaitu kita bisa membangun tempat disini walaupun dengan tanah sewa.

P: Kalau boleh tahu, berapa pendapatan yang dihasilkan setiap hari?

N: Untuk pendapatan kotornya sekitar 3 juta per hari.

P: Kenapa bapak terpikirkan untuk berwirausaha? Khususnya menjadi pengusaha bakso?

N: Karena dengan berwirausaha kita bisa mendapatkan uang lebih banyak daripada kerja kantoran yang gajinya tetap, dan bakso ini didirikan awalnya karena kita sekeluarga hobi makan bakso. Lalu, bapak pikir kenapa tidak membuka usaha bakso saja agar setiap ingin makan bakso langsung bawa dari warung.

P: Jadi berawal dari hobi makan bakso pak? Lalu, apakah bapak mempunyai usaha lain?

N: Iya dek. Alhamdullilah punya.

P: Usaha apa pak?

N: Usaha kita bergerak di bidang kuliner dek, salah satunya Natasya Snack Shop di bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang

P: Apa saja rintangan ketika berjualan bakso, Pak? Terutama pada saat bulan Ramadhan seperti ini?
N: Rintangan pada saat bulan Ramadhan yaitu terjadi kenaikan harga bahan-bahan sementara harga jual tetap.

P: Apakah bapak pernah mengalami kerugian?

N: Alhamdullilah tidak pernah. Paling yang membuat rugi itu ketika harga bahan-bahan mengalami kenaikan.

P: Bagaimana cara bapak untuk mengatasi rintangan dan kerugian tersebut?

N: Cara mengatasi rintangan itu ya pada saat harga stabil kami menstock bahan-bahan yang dibutuhkan sehingga dapat mengurangi kerugian pada saat harga bahan melambung naik.

P: Lalu, bagaimana cara bapak mempertahankan kualitas bakso yang dijual?

N: Kami membuat produk ini tidak mengenakan pengawet, penyedap, dan pengenyal.

P: Berapa jumlah karyawan yang bekerja disini, Pak? Di posisi apa saja?

N: Jumlah karyawan disini ada 6 orang, yaitu 1 sebagai cashier, 2 orang waiters, 2 orang chef, dan 1 cleaning services.

P: Biasanya dimulai jam berapa warung bakso dibuka?

N: Setiap hari senin-sabtu jam 7 pagi sampai 6 sore, tanggal merah dan hari libur kita libur.

P: Apa saja yang dijual disini selain bakso, Pak?

N: Mie ayam, dek. Tapi 2 bulan terakhir kita menjual nasi soto ayam karena adanya permintaan dari para konsumen.

P: Berapa banyak bahan yang dibutuhkan untuk menjual bakso, mie ayam dan nasi soto dalam sehari?

N: Bahan yang dibutuhkan yaitu daging 3 kg, mie putih bijak dan mie kuning burung dara 1 pack, ayam 10 kg, kubis, serta bumbu untuk membuat kuah soto.

P: Berapa harga bakso, mie ayam dan nasi soto tersebut?

N: Baksonya 20 ribu. Untuk harga mie ayam biasa yaitu 15 ribu rupiah dan mie ayam ditambah kuah bakso harganya 18 ribu rupiah, dan nasi soto 23 ribu rupiah.

P: Kenapa bapak memilih jualan di rumah sakit, apakah ada target tertentu?

N: Karena menurut saya, rumah sakit penuh dengan pengunjung dan para petugas seperti dokter, perawat dan sebagainya. Mereka pasti membutuhkan makanan yang higienis jadi kami membuka usahanya disini.

P: Apa makna dibalik nama “Mie Ayam dan Bakso Putra” itu sendiri?

N: Mie ayam dan bakso itu makanan yang kami jual dan Putra itu berasal dari nama anak saya.

P: Dan yang terakhir. Apakah bapak berencana membuka cabang baru?

N: Inshaa Allah, baru-baru ini saya sedang mengajukan permohonan di berbagai tempat, salah satunya di kampus UIN Raden Fatah tempat kalian kuliah. Mohon doa nya semoga permohonan kami untuk membuka cabang baru terlaksanakan.

P: Wah begitu ya pak, aamiin semoga warung ini bisa membuka cabang baru ya, Pak.

N: Aamiin, terimakasih dek.

P: Wah, kami yang berterimakasih pak atas waktu yang bapak berikan dan telah bersedia untuk diwawancarai. Maafkan kalau dalam bertanya kami kurang sopan. Semoga bapak dan keluarga selalu diberikan kesehatan dan usahanya lancar.

N: Aamiin. Terimakasih kembali, dek.

P: Kalau begitu kami pamit pulang, Pak. Assalamualaikum.

N: Waalaikumsalam wr.wb




PENUTUP

Kesimpulan

Dengan keadaan perekonomian di Indonesia sekarang ini, tentunya diperlukan keterampilan – keterampilan bagi setiap masyarakat agar tidak tertinggal. Terutama keterampilan dalam bidang kewirausahaan, karena saat ini sangat dibutuhkan oleh lapangan pekerjaan.

Salah satunya adalah warung Mie Ayam dan Bakso Putra ini. Bapak Sri Bimo Laut yang kerap disapa Laut sudah bergelut dalam bidang ini, dan tak perlu ditanya, dengan pengalaman – pengalaman yang sudah dihadapi sejak berdirinya warung  tersebut hingga sekarang, beliau sudah ahli dalam bidang ini. Walaupun masih ditemukan kendala – kendala dalam setiap prosesnya, namun dengankeahliannyabeliaubisamengatasinyadengansigap.

Saran
     Menurut kami, industri Mie Ayam dan Bakso Putra yang didirikan sejak tahun 2016 yang dipimpin oleh Bapak Laut saat ini cukup lancar usahanya. Kendala-kendala yang dialami perlu untuk di siapkan solusi nya agar usaha ini bisa berjalan lancar.




DOKUMENTASI

(a)   Tampak Depan Warung

(b)  Tempat Cashier

     (c)   Proses Pemasakan Bakso

      (d)  Proses Pemasakan Mie Ayam

    (e)  Tampak Dalam Ruangan

(f) Tim Kelompok 5