LAPORAN WAWANCARA
WARUNG MIE AYAM DAN BAKSO PUTRA
KELOMPOK 5
DOSEN PEMBIMBING :Dr. H.
Zainal Berlian, SH, MM, DBA.
ANGGOTA
:1. Faizal (1720603091)
2. Fitri
Yuliana
(1720603098)
3.
Lailatul Badi’ah (1720603112)
4. Muhammad
Faidol Adha (1720603122)
PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2018
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Wawancara
Indonesia
merupakan negara yang agraris. Mata pencaharian penduduknya selain bertani dan melaut
adalah berdagang. Di Indonesia berdagang merupakan salah satu mata pencaharian
yang paling banyak diminati dan jumlah pedagang di Indonesia tergolong cukup
banyak dan barang dagangannya pun beranekaragam. Dalam ajaram agama Islam
berdagang sangat diperbolehkan tetapi dengan syarat-syarat atau aturan-aturan
tertentu yang sesuai dengan syariat Islam.
Tetapi,
meskipun di Indonesia terdapat banyak sekali pedagang, namun pedagang yang
berhasil/sukses dan mampu melewati masa-masa sulit dalam berdagang jumlahnya
tidak lah banyak. Banyak yang tidak mampu melewati masa-masa sulit tersebut dan
akhirnya bangkrut.
B.
Rumusan Masalah
1.
Mengetahui kunci menjadi seorang
pengusaha yang sukses.
2.
Mengetahui lebih dalam tentang kehidupan
narasumber.
3.
Memperoleh informasi langsung dari
narasumber.
4.
Memenuhi tugas Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah Kewirausahaan.
C.
Topik Wawancara
Topik
kegiatan wawancara ini adalah Usaha Penjualan Bakso dan Mie Ayam.
D. Waktu
dan Tempat Wawancara
Kegiatan
wawancara ini dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Selasa/ 29 Mei 2018
Pukul :
09.00 WIB – selesai
Tempat :
Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang
HASIL
WAWANCARA
A. Narasumber
Nama :
Sri Bimo Laut
Tempat, tanggal lahir : Palembang, 23 Februari 1973
Alamat Rumah : Jl. Kebun Bunga KM.9 No.1447 RT 13/04 Sukarami,
Palembang
Alamat Usaha : RS Mohammad Hoesin Palembang
Pekerjaan : Wirausaha
Nama Istri : Lia
Nama Anak : 1. Jefico Guntur Pamungkas
2. Fania Putri Bilia
3. Natasya Bifalipa
No. HP :
081367442525
Agama :
Islam
B. Pewawancara
Wawancara ini dilaksanakan oleh tim yang
terdiri dari:
Pewawancara : Faizal / 1720603091
Pencatat :
1. Lailatul Badi’ah / 1720603112
2. Fitri Yuliana / 1720603098
Dokumentasi : Muhammad Faidol Adha / 1720603122
C. Sejarah Mie Ayam dan Bakso Putra
1. Awal Berdiri
Warung bakso ini didirikan pada tahun 2016. Warung ini
didirikan oleh sepasang suami istri yang bernama Sri Bimo Laut atau yang akrab
dipanggil Laut bersama sang istri yang bernama Lia. Awal mereka mendirikan
bakso ini karena hobi mereka sekeluarga yang suka makan bakso, lalu lama
kelamaan bapak Laut mempunyai ide untuk mempelajari cara pembuatan bakso dan
akhirnya pada tahun 2016 beliau memutuskan membuka usaha bakso sendiri di Rumah
Sakit Mohammad Hoesin dengan modal sebesar 220 juta yang telah mereka kumpulkan
sejak lama.Beliau memutuskan membangun warung bakso tersebut di sebelah CFC dan
diberi nama Mie Ayam dan Bakso Putra, nama Putra sendiri diambil dari nama
panggilan anaknya karena rata-rata usaha yang beliau miliki memakai nama
anak-anaknya. Tidak hanya bakso Putra yang dimiliki bapak Laut tetapi juga
Natasya Snack Shop di bandar udara Sultan Mahmud Badaruddin II yang dikelola
oleh istrinya yaitu ibu Lia dan untuk saat ini beliau sedang mengajukan permohonan
di berbagai tempat untuk membuka cabang warung bakso Putra, salah satunya di
kampus UIN Raden Fatah Palembang.
2. Modal awal sampai sekarang
Bapak Laut untuk pertama kali berjualan bakso mengeluarkan
modal sebesar 220 juta untuk menyewa tanah dan membuat bangunannya sendiri di
Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang.
3. Perkembangan Usaha
Sampai saat ini, mereka mendapatkan keuntungan kotor
perharinya sebesar 3 juta rupiah. Pekerja di warung ini ada 6 orang, yaitu 1
seorang kasir, 2 waiters, 2 koki dan 1 cleaning services.
D. Kendala dan Kerugian dalam Berusaha
Menurut
hasil wawancara kami, kendala yang dialami tidak terlalu banyak yaitu hanya
sebatas bahan baku yang terkadang naik sementara harga jual tetap.Untuk
kerugian, beliau mengatakan “Alhamdullilah sampai saat ini tidak pernah
mengalami kerugian.”
E. Transkrip Hasil Wawancara
Pewawancara (P):
Assalamu’alaikum wr.wb.
Selamat siang pak, kami mahasiswa dari UIN Raden Fatah Palembang mau izin
meminta waktunya sebentar untuk diwawancarai guna memenuhi tugas dari mata
kuliah Kewirausahaan.
Narasumber (N):
Wa’alaikumsalam wr.wb.
Boleh dek, silahkan.
P: Alhamdullilah. Kami
mulai pertanyaannya ya, Pak. Boleh tau nama bapak selaku pemilik warung ini?
N: Nama saya, Sri Bimo
Laut. Panggil saja Laut.
P: Tempat tanggal lahir
bapak?
N: Saya lahir di
Palembang pada tanggal 23 Februari 1973.
P: Apakah bapak sudah
menikah?
N: Alhamdullilah,
sudah.
P: Kalau boleh tau
siapa nama istri bapak dan berapa anak bapak?
N: Nama istri saya Lia,
anak saya ada tiga. Yang pertama namanya Jefico Guntur Pamungkas, dipanggil
Putra. Yang kedua namanya Fania Putri Bilia, dipanggil wedok, dan yang ketiga
namanya Natasya Bifalipa, dipanggil gadis.
P: Sudah berapa lama
bakso ini didirikan, Pak?
N: Wah, baru sekitar 3
tahunan dek.
P: Apa pendapatan yang
dihasilkan cukup untuk kehidupan sehari-hari keluarga, terutama membiayai anak
sekolah?
N: Alhamdullilah cukup, dek.
P: Lalu, selain bisa memenuhi kehidupan
sehari-hari dan membiayai anak sekolah, apa saja aset yang didapatkan selama
berjualan bakso ini?
N: Untuk saat ini aset yang kita
dapatkan dari jualan bakso itu sendiri, yaitu kita bisa membangun tempat disini
walaupun dengan tanah sewa.
P: Kalau boleh tahu, berapa pendapatan
yang dihasilkan setiap hari?
N: Untuk pendapatan kotornya sekitar 3
juta per hari.
P: Kenapa bapak terpikirkan untuk
berwirausaha? Khususnya menjadi pengusaha bakso?
N: Karena dengan berwirausaha kita bisa
mendapatkan uang lebih banyak daripada kerja kantoran yang gajinya tetap, dan
bakso ini didirikan awalnya karena kita sekeluarga hobi makan bakso. Lalu,
bapak pikir kenapa tidak membuka usaha bakso saja agar setiap ingin makan bakso
langsung bawa dari warung.
P: Jadi
berawal dari hobi makan bakso pak? Lalu, apakah bapak mempunyai usaha lain?
N: Iya dek.
Alhamdullilah punya.
P: Usaha apa pak?
N: Usaha kita bergerak
di bidang kuliner dek, salah satunya Natasya Snack Shop di bandara Sultan
Mahmud Badaruddin II Palembang
P: Apa saja rintangan
ketika berjualan bakso, Pak? Terutama pada saat bulan Ramadhan seperti ini?
N: Rintangan pada saat
bulan Ramadhan yaitu terjadi kenaikan harga bahan-bahan sementara harga jual
tetap.
P: Apakah bapak pernah
mengalami kerugian?
N: Alhamdullilah tidak
pernah. Paling yang membuat rugi itu ketika harga bahan-bahan mengalami
kenaikan.
P: Bagaimana cara bapak
untuk mengatasi rintangan dan kerugian tersebut?
N: Cara mengatasi
rintangan itu ya pada saat harga stabil kami menstock bahan-bahan yang
dibutuhkan sehingga dapat mengurangi kerugian pada saat harga bahan melambung
naik.
P: Lalu, bagaimana cara
bapak mempertahankan kualitas bakso yang dijual?
N: Kami membuat produk
ini tidak mengenakan pengawet, penyedap, dan pengenyal.
P: Berapa jumlah
karyawan yang bekerja disini, Pak? Di posisi apa saja?
N: Jumlah karyawan
disini ada 6 orang, yaitu 1 sebagai cashier, 2 orang waiters, 2 orang chef, dan
1 cleaning services.
P: Biasanya dimulai jam
berapa warung bakso dibuka?
N: Setiap hari
senin-sabtu jam 7 pagi sampai 6 sore, tanggal merah dan hari libur kita libur.
P: Apa saja yang dijual
disini selain bakso, Pak?
N: Mie ayam, dek. Tapi
2 bulan terakhir kita menjual nasi soto ayam karena adanya permintaan dari para
konsumen.
P: Berapa banyak bahan
yang dibutuhkan untuk menjual bakso, mie ayam dan nasi soto dalam sehari?
N: Bahan yang
dibutuhkan yaitu daging 3 kg, mie putih bijak dan mie kuning burung dara 1
pack, ayam 10 kg, kubis, serta bumbu untuk membuat kuah soto.
P: Berapa harga bakso,
mie ayam dan nasi soto tersebut?
N: Baksonya 20 ribu.
Untuk harga mie ayam biasa yaitu 15 ribu rupiah dan mie ayam ditambah kuah
bakso harganya 18 ribu rupiah, dan nasi soto 23 ribu rupiah.
P: Kenapa bapak memilih
jualan di rumah sakit, apakah ada target tertentu?
N: Karena menurut saya,
rumah sakit penuh dengan pengunjung dan para petugas seperti dokter, perawat
dan sebagainya. Mereka pasti membutuhkan makanan yang higienis jadi kami
membuka usahanya disini.
P: Apa makna dibalik
nama “Mie Ayam dan Bakso Putra” itu sendiri?
N: Mie ayam dan bakso
itu makanan yang kami jual dan Putra itu berasal dari nama anak saya.
P: Dan yang terakhir.
Apakah bapak berencana membuka cabang baru?
N: Inshaa Allah,
baru-baru ini saya sedang mengajukan permohonan di berbagai tempat, salah
satunya di kampus UIN Raden Fatah tempat kalian kuliah. Mohon doa nya semoga
permohonan kami untuk membuka cabang baru terlaksanakan.
P: Wah begitu ya pak,
aamiin semoga warung ini bisa membuka cabang baru ya, Pak.
N: Aamiin, terimakasih
dek.
P: Wah, kami yang
berterimakasih pak atas waktu yang bapak berikan dan telah bersedia untuk
diwawancarai. Maafkan kalau dalam bertanya kami kurang sopan. Semoga bapak dan
keluarga selalu diberikan kesehatan dan usahanya lancar.
N: Aamiin. Terimakasih
kembali, dek.
P: Kalau begitu kami
pamit pulang, Pak. Assalamualaikum.
N: Waalaikumsalam wr.wb
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan keadaan perekonomian di
Indonesia sekarang ini, tentunya diperlukan keterampilan – keterampilan bagi
setiap masyarakat agar tidak tertinggal. Terutama keterampilan dalam bidang
kewirausahaan, karena saat ini sangat dibutuhkan oleh lapangan pekerjaan.
Salah satunya adalah warung Mie Ayam
dan Bakso Putra ini. Bapak Sri Bimo Laut yang kerap disapa Laut sudah bergelut
dalam bidang ini, dan tak perlu ditanya, dengan pengalaman – pengalaman yang
sudah dihadapi sejak berdirinya warung tersebut hingga sekarang,
beliau sudah ahli dalam bidang ini. Walaupun masih ditemukan kendala – kendala
dalam setiap prosesnya, namun dengankeahliannyabeliaubisamengatasinyadengansigap.
Saran
Menurut kami, industri Mie Ayam dan Bakso Putra yang
didirikan sejak tahun 2016 yang dipimpin oleh Bapak Laut saat ini cukup lancar
usahanya. Kendala-kendala yang dialami perlu untuk di siapkan solusi nya agar
usaha ini bisa berjalan lancar.
DOKUMENTASI
(a) Tampak Depan Warung
(b) Tempat Cashier
(c) Proses Pemasakan Bakso
(d) Proses
Pemasakan Mie Ayam
(e) Tampak
Dalam Ruangan
(f) Tim Kelompok 5
No comments:
Post a Comment